Kenali 3 Jenis Organisme Pengganggu Tanaman yang Bikin Repot

Hobi berkebun atau bercocok tanam? Tentunya kamu pasti sudah menjumpai beberapa organisme pengganggu tanaman di kebun atau di sawah. Beberapa organisme pengganggu tanaman ini memang sangat memberikan efek yang luar biasa merusak dan membuat para petani ataupun untuk para kolektor tanaman harus ekstra hati hati. Efek yang ditimbulkan bagi para petani yaitu gagal panen ataupun hasil yang relatif sedikit sebelumnya. 


Untuk para kolektor tanaman pun, tanaman eksotis yang dimiliki tentu akan memiliki daun yang layu, batang kering dan tidak lama kemudian tanaman tersebut akan kering dan mati. Berbagai macam penanganan  pun telah dilakukan manusia sejak lama untuk mengatasi hal ini baik secara traditional maupun secara modern. Namun bukan alasan untuk tidak perlu mengetahui pengganggu tanaman ini secara awal melainkan suatu keharusan supaya kita bisa lebih waspada akan jenis jenis seperti apa yang kita jumpai nanti.


Organisme Pengganggu Tanaman Diklasifikasikan Atas 3 Macam 


1. Hama

Organisme ini merusak pada tanaman dan merujuk pada hewan. Contoh hama yaitu tikus, burung, bekicot, ulat daun dan beberapa hewan lainnya. Contoh hewan perusak untuk kebun yaitu celeng atau babi hutan dan cara mengatasinya yaitu memasang perangkap atau pagar pembatas. jenis hama lainnya yaitu tikus  dan burung yang sering menjadi masalah besar di sawah. Untuk mencegah burung pemakan padi biasanya petani akan menaruh net atau kaleng kaleng kosong dan diisi dengan batu kemudian diikatkan dengan tali dan pada saat ditarik menimbulkan bunyi yang bising. Bunyi ini yang membuat burung tersebut lari. Untuk para kolektor tanaman hias tentunya ulat daun yang menjadi masalah krusial. Saat ini pun sudah tersedia beberapa penangkal kimia mengatasi hama hama tertentu. Namun jenis organisme ini tidak menular kecuali jenis hama tersebut membawa penyakit tertentu. Untuk para petani sudah tidak asing lagi dengan pestisida. Pestisida ini adalah obat khusus untuk mengatasi hama dan bisa dibeli di toko pertanian atau toko khusus yang lainnya.



2. Penyakit (Virus atau bakteri)

Daun yang layu, daun yang menguning tiba tiba, atau buah yang memiliki bintik bintik hitam merupakan efek yang ditimbulkan oleh organisme pengganggu tanaman ini atau dikenal dengan patogen pada tanaman. Tentunya virus atau bakteri tanaman yang menyerang tanaman ini memberikan efek merusak langsung pada ketahanan tanaman dan tentunya menular ke tanaman tanaman lainnya lewat udara. Kamu tidak mau kan, tiba tiba tanaman hias di pekaranganmu mati? Kenali jenis patogen apa yang merusak seperti salah satunya yaitu jamur (muncul pada saat musim penghujan) dan cara mengatasinya pun harus disesuaikan jenis penyakit apa yang diderita tanaman tersebut supaya kamu bisa menyesuaikan obat seperti apa untuk itu. Misalnya fungisida yang bisa kamu beli di toko pertanian jika kamu mengenal gejala tanaman yang terkena jamur.



3. Gulma

Jenis ini merupakan tanaman yang mengganggu pada pertumbuhan tanaman lainnya. Contohnya rumput ilalang. Ketika kamu memberikan pupuk untuk tanaman tentunya hal ini memberikan pertumbuhan kepada gulma seperti rumput untuk bertumbuh. Nah kenapa disebut merusak? karena pertumbuhan gulma menyerap nutrisi dari tumbuhan inti. Memang tanaman ini tidak akan mati namun hal tersebut memberikan dampak pada buah yang dihasilkan ataupun pada tanaman hias akan bertumbuh secara lambat. Gulma tertentu pun ada yang memberikan efek racun kepada tanaman inti. Artinya kamu harus rajin untuk mengecek tanaman kamu. Obat untuk mengatasi jenis organisme ini disebut Herbisida dan bisa kamu jumpai berbagai merek di toko pertanian.


Setelah kamu mengetahui 3 jenis organisme pengganggu tanaman diatas, bisa memberikan setidaknya gambaran bagi kamu supaya bisa mengatasinya secara dini. Dengan musim yang berubah rubah setiap saat jenis penanganan yang tepat diperlukan supaya bisa memberikan hasil yang bagus.


organisme pengganggu tanaman


 Kenali 3 Jenis Organisme Penganggu Tanaman yang bikin Repot